Being a father or mother,
Then behave as befits a parent,
Instead of behaving like an invader on their own son and daughter.
Being a teacher,
Should become a mentor,
Not behave as an employer to students who serve as a laborer.
Being a leader,
Duly be exemplary,
Not as authoritarian.
Being a police officer,
Obligatory to behave protecting and nurturing,
Not just squeeze and abandoning citizens who are in distress.
Being a priest,
Should temper ourselves in the way of holiness,
Not just busy in judgment and condemn the behavior of others.
Being an inhabitant,
Properly caring for and preserving the environment,
Not pollute and ruin it.
Being a human being,
Supposedly enough behave a humanist, which our good deeds will fruition by
good in ourselves,
Not busy knowledgeably about God's thoughts by saying God was tried,
sentenced, giving, angry, and so forth.
Being a judge,
It should be fair,
Not decide based on the judge's taste buds of the tongue.
Being an entrepreneur,
Expected to open up employment opportunities,
Not just suck the sweat and blood of its workforce.
Being a civil servant,
Naturally serving the public,
Not asking served.
People who have done wrong,
Should be ashamed,
Self introspection,
Not even more ferocious against the victim,
Even the pot calling the kettle.
Being a human being,
Should fix a lot of our own minds,
And keep an eye on our own speech and behavior,
Not more busy to kill those who are not religious.
Someone, to be able to feel like a hero,
Requires a criminal to oppose.
The hero was duly grateful for the presence of criminals to kick.
The hero was duly grateful for the existence of the criminal.
The hero becomes meaningless,
Like a rusty robot who rusted,
In the absence of a criminal to be slaughtered and persecuted.
It got so bad that the country needed a hero.
We do not need to be a hero.
Quite first we need to fix ourselves.
Is not easy to face ourselves,
We will be battered confront our own defilement,
Created hassle and headache because of our own ignorance.
Be a hero for ourselves.
Struggling to be free from all attachment on defilement.
If we were able to erode it gradually,
That was a personal achievement that is more than enough.
To be a successful,
Think and act like people who have been successful.
To become a saint,
Be full control over desires ourselves,
Not busy livestock wives and children.
Someone who is far from controlling their own senses,
Does not have levels that exceed other human sanctity,
Though he behalf of himself as a messenger of God,
It could be worse behavior than those who do not know God.
Claiming to know God,
Means that a man must be prepared to be humane and full control of your
own.
Every encouragement of self-will,
Not always do we comply.
This is an attitude of self-control,
The only difference between humans with an animal.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Menjadi seorang ayah atau
ibu,
Maka bersikaplah sebagaimana
layaknya seorang orang tua,
Bukan bersikap seperti
seorang penjajah terhadap anaknya sendiri.
Menjadi seorang guru,
Semestinya menjadi seorang
pembimbing,
Bukan bersikap seperti
seorang majikan terhadap siswa yang dijadikan seperti seorang buruh.
Menjadi seorang pimpinan,
Sepatutnya bersikap penuh
teladan,
Bukan bersikap otoriter.
Menjadi seorang polisi,
Sewajibnya bersikap
melindungi dan mengayomi,
Bukan justru memeras dan
menelantarkan warga negara yang sedang membutuhkan pertolongan.
Menjadi seorang pendeta,
Sudah seharusnya menempa diri
dalam jalan kesucian,
Bukan justru sibuk menghakimi
dan mengutuk perilaku orang lain.
Menjadi seorang penghuni Bumi,
Selayaknya merawat dan
menjaga kelestarian lingkungan,
Bukan mengotori dan merusaknya.
Menjadi seorang manusia,
Semestinya cukup bersikap
humanis yang mana perbuatan baik kita sudah pasti berbuah baik pada kita sendiri,
Bukan sibuk sok tahu tentang
pemikiran Tuhan dengan mengatakan Tuhan sedang mencoba, menghukum, memberi,
marah, dan sebagainya.
Menjadi seorang hakim,
Semestinya bersikap adil,
Bukan memutus berdasarkan
selera lidah sang hakim.
Menjadi seorang pengusaha,
Diharapkan membuka lapangan
pekerjaan,
Bukan justru memeras keringat
dan darah tenaga kerjanya.
Menjadi seorang pegawai
negeri,
Sudah sewajarnya melayani
masyarakat,
Bukan meminta dilayani.
Orang yang sudah berbuat
salah,
Semestinya malu,
Berintrospeksi diri,
Bukan justru lebih galak
terhadap korbannya,
Bahkan maling teriak maling.
Menjadi seorang manusia,
Semestinya banyak membenahi pikiran
kita sendiri,
Dan mengawasi ucapan serta
perilaku kita sendiri,
Bukan lebih sibuk untuk
membunuh mereka yang tidak satu agama.
Seseorang untuk dapat merasa
menjadi pahlawan,
Membutuhkan seorang penjahat
untuk dilawan.
Sang pahlawan sepatutnya
berterimakasih atas keberadaan sang penjahat.
Sang pahlawan menjadi tanpa
arti,
Bagai robot berkarat yang
karatan,
Tanpa adanya seorang penjahat
untuk ditumpas dan dianiaya.
Sungguh malang negeri yang
membutuhkan seorang pahlawan.
Tidak perlu kita untuk
menjadi seorang pahlawan.
Cukup terlebih dahulu kita
benahi diri kita sendiri.
Bukanlah perkara mudah
menghadapi diri kita sendiri,
Kita akan babak-belur menghadapi
kekotoran batin kita,
Dibuat repot dan pusing
karena kebodohan batin kita sendiri.
Jadilah pahlawan bagi diri kita
sendiri.
Berjuang untuk terbebas dari
segala kemelekatan atas kekotoran batin.
Bila kita mampu mengikisnya
secara bertahap,
Itu sudah merupakan suatu
prestasi pribadi yang lebih dari cukup.
Untuk menjadi seorang yang sukses,
Berpikir dan bersikaplah
seperti orang-orang yang telah sukses.
Untuk menjadi seorang suci,
Bersikaplah penuh
pengendalian terhadap hasrat diri,
Bukan sibuk berternak istri dan
anak.
Seseorang yang jauh dari
pengendalian indera-inderanya,
Tidaklah memiliki kadar
kesucian yang melebihi manusia lainnya,
Sekalipun ia mengatasnamakan
dirinya sebagai utusan Tuhan,
Bisa jadi perilakunya lebih
buruk dari mereka yang tidak mengenal Tuhan.
Mengaku mengenal Tuhan,
Berarti seorang manusia harus
siap untuk bersikap humanis dan penuh pengendalian terhadap keinginan diri
sendiri.
Setiap dorongan atas keinginan
diri,
Tidak selalu harus kita
turuti.
Sikap penuh pengendalian diri
inilah,
Yang membedakan antara
manusia dengan seekor hewan.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.