JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

Fetching Our Mind

We know, eat garbage,
However the joy of the garbage be made,
Is damaging the health of our bodies.
But, nonetheless,
We ate it.
What about the food of our souls?
Why our eyes, consumes images that are not worthy to behold?
Why do we give our ears, the sound consumption which merely makes restless and aggressive mind?
Why do we feed our minds with a variety of junk that will just clog up the ability to think clearly ourselves?
It is difficult to be born as a human being.
Same difficulty with living life as a human.
Caring for yourself is not only to treat the skin of the body,
Not just by filling the stomach,
But also limit themselves from input the external world,
Through our five senses,
As well as the gate of our thinking faculty.
Like a soldier,
Which is fully alert,
Pay attention to anything that can be allowed to enter the gates of our minds.
They were negligent,
Not eating,
But be eaten.
Sometimes,
Input from the outside world like a Trojan Horse.
From the outside it looks beautiful,
riveting,
attractive,
Valuable.
But the virus had infiltrated into the consciousness of our senses,
Enters our mind,
Like a virus that attacks computer systems,
He will take over the way our minds work.
Mind being hijacked,
Consequences in the form of human behavior acts of attitudes that become contaminated.
Keeping our thinking faculty,
Just as the last line of defense gate.
Always conscious,
Train and strengthen awareness,
Not weaken consciousness with various foods or beverages that weaken consciousness.
Our bodies are not need fancy food, or the food was scrumptious but does not healthy.
As well as,
Our eyes,
Our ears,
Our sense of smell,
Our tongue,
Touches of our skin,
And our thoughts,
Does not require garbage to be consumed.
We all know that.
However,
As a result of boredom voiced by human subconscious,
Healthy humans, in fact look for the disease,
By eating unhealthy foods,
Wiatching the spectacle that is inappropriate,
Hearing music that hurts the ears,
Looking for body sensations that carry the disease,
And various other silliness.
When in turn fell ill,
Or mind are broken,
We got busy looking for a cure.
When it has healed and recovered,
As a result of boredom,
Without know the deterrent,
We re looking for the same disease,
And consume them.
Indeed, nothing is more ridiculous than a human being silly attitude.
In fact we had never really understood the attitude and impetus from within ourselves.
Did not our predecessors have ever told,
The bitter, do not always immediately discarded,
And the sweet, do not always be devoured.

© HERY SHIETRA Copyright.

Kita tahu, memakan sampah,
Senikmat apapun sampah tersebut dibuat,
Adalah merusak kesehatan tubuh kita.
Namun, tetap saja,
Kita memakannya.
Bagaimana dengan makanan jiwa kita?
Mengapa mata kita mengkonsumsi gambar-gambar yang tidak layak untuk disaksikan?
Mengapa kita berikan telinga kita konsumsi suara yang hanya membuat gelisah dan agresif pikiran kita?
Mengapa juga kita memberi makan pikiran kita dengan berbagai sampah yang hanya akan menyumbat kemampuan berpikir jernih diri kita?
Sungguh sukar terlahir sebagai seorang manusia.
Sama sukarnya dengan menjalani hidup sebagai seorang manusia.
Merawat diri tidak hanya dengan merawat kulit tubuh,
Bukan hanya dengan mengisi perut,
Namun juga membatasi diri dari input dunia luar diri kita,
Lewat kelima panca indera kita,
Serta gerbang indera pikiran kita.
Bagaikan seorang prajurit,
Yang dengan penuh waspada,
Memperhatikan apa saja yang dapat diizinkan masuk ke dalam gerbang pikiran kita.
Mereka yang lalai,
Bukan memakan,
Tapi termakan.
Terkadang,
Input dari dunia luar bagaikan Kuda Troya.
Dari luar tampak indah,
Memukau,
Menarik,
Berharga.
Namun ia menyusup ke dalam kesadaran panca indera kita,
Memasuki pikiran kita,
Bagaikan virus yang menyerang sistem komputer,
Ia akan mengambil alih cara kerja pikiran kita.
Pikiran yang terbajak,
Mengakibatkan sikap tindak perilaku manusia menjadi turut terkontaminasi.
Menjaga indera pikiran,
Bagaikan lini terakhir dari gerbang pertahanan diri.
Senantiasa sadar,
Melatih dan menguatkan kesadaran,
Bukan melemahkan kesadaran dengan berbagai makanan atau minuman yang melemahkan kesadaran.
Tubuh kita tidak membutuhkan makanan mewah, ataupun makanan yang nikmat namun tidak sehat.
Sama halnya,
Mata kita,
Telinga kita,
Penciuman kita,
Lidah kita,
Sentuhan kulit kita,
Dan pikiran kita,
Tidak membutuhkan sampah untuk dikonsumsi.
Kita semua tahu hal itu.
Namun,
Akibat rasa bosan yang disuarakan oleh alam bawah sadar manusia,
Manusia yang sehat justru mencari penyakit,
Dengan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat,
Menyaksikan tontonan yang tidak patut,
Mendengar musik yang menyakitkan telinga,
Mencari sensasi tubuh yang membawa penyakit,
Dan berbagai kekonyolan lainnya.
Ketika pada gilirannya jatuh sakit,
Atau pikiran yang rusak,
Kita mulai sibuk mencari obat penyembuhnya.
Ketika telah sembuh dan pulih,
Akibat rasa bosan,
Tanpa kenal jera,
Kita kembali mencari penyakit yang sama,
Dan mengkonsumsinya.
Sungguh, tak ada yang lebih menggelikan daripada sikap konyol seorang manusia.
Bahkan kita sendiri tak pernah benar-benar paham atas sikap dan dorongan diri kita.
Bukankah para pendahulu kita pernah berpesan,
Yang pahit jangan selalu langsung dibuang,
Dan yang manis jangan selalu langsung ditelan.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.