Human daydream and wait for heaven.
Heaven is described as a beautiful natural and charming.
There is a beach and river clean clear and beautiful.
Trees and plants are soothing eye.
Fresh air.
The tranquility of silence.
Fruits are sweet and delicious.
Birds chirping sweetly,
Fly free,
While squirrels jumping with exhilaration.
O my friend, is not all that exist in the human world?
So why we would damage beaches and our oceans?
Why do we pollute our fresh air?
Why do we pollute our lands and waters?
Why do we actually make a scene so disturbing the peace of other residents?
Why do we cut down and denuded our forests?
Why do we make our animal extinct?
For human greed,
An Earth was never enough.
And even a haven though never enough.
Greed and insatiable human desire.
As a result of greed of mankind,
The destructive nature of human being,
Human attitude who does not know the content.
Heaven iwhich s lush and beautiful,
Dry transformed arid,
Barren,
Polluted,
Stinky,
Hot,
Dirty,
Noisy,
And even colored by bursts of fire.
When the Earth such a beautiful,
Has been transformed into a hell on earth,
Then heaven even be incarnated as heaven like hell,
Hot,
Full of embers,
Barren,
Dried,
And make the suffering of the inhabitants.
Earth indeed,
Is a miniature of heaven.
Seeing the current state of the earth,
Be a reflection for us the real state of paradise.
Heaven which marred by the hands of irresponsible inhabitants.
If man is not able to be responsible in their Earth world,
There will not be any assurance that heaven is still a beautiful and
charming.
Just like the sad state of our sea and beaches,
The plight of our tropical rain forests,
The condition of our animal habitat,
The terrible state of our rivers,
That condition which the same state which we will meet in heaven,
With the same inhabitants,
The same ignorant hands,
And the same arrogant attitude.
When you think that the ultimate goal of human being life journey is a
haven,
Then you will find a terrible disappointment.
The same suffering and dissatisfaction.
The same defilement.
The same greed.
The hands of the same destroyer.
Attitudes the same arbitrary.
Indeed, my friend, rebirth is horrible.
Heaven is just a second Earth with a larger scale.
None the less,
No more.
Seeing the state of the Earth today,
That means the state of Heaven today.
The same occupants,
Human hands which also the same.
O my friend,
Still flowers that grow wild without untouched by human hands,
Growing up without picked,
Is more beautiful than all the flowers that we pick and pull.
Can you imagine?
©
HERY SHIETRA Copyright.
Manusia berangan-angan dan
menunggu datangnya surga.
Surga digambarkan sebagai
alam yang indah dan menawan.
Terdapat pantai dan sungai
yang bersih jernih dan indah.
Pepohonan dan tumbuhan yang
menyejukkan mata.
Udara yang segar.
Ketenangan yang hening.
Buah-buahan yang manis dan
lezat.
Burung-burung berkicau dengan
merdunya,
Terbang bebas,
Sementara tupai-tupai
berloncatan dengan riangnya.
Wahai kawanku, bukankah semua
itu ada di dunia manusia?
Lantas mengapa kita justru
merusak pantai dan lautan kita?
Mengapa kita mengotori udara
bersih kita?
Mengapa kita mencemari tanah
dan perairan kita?
Mengapa kita justru berbuat
gaduh sehingga mengganggu ketenangan penduduk lain?
Mengapa kita menebang dan
menggundulkan hutan kita?
Mengapa kita membuat punah
satwa kita?
Untuk ketamakan manusia,
Sebuah Bumi pun takkan pernah
cukup.
Bahkan sebuah surga sekalipun
takkan pernah cukup.
Ketamakan dan keinginan
manusia tak pernah terpuaskan.
Akibat ketamakan manusia,
Sifat merusak manusia,
Sikap tak kenal puas manusia,
Surga yang subur dan indah,
Menjelma kering gersang,
Tandus,
Berpolusi,
Bau,
Panas,
Kotor,
Berisik,
Bahkan diwarnai oleh
ledakan-ledakan api.
Bila sebuah Bumi yang
demikian indah ini,
Telah menjelma neraka dunia,
Maka surga sekalipun akan
menjelma surga neraka,
Yang panas,
Penuh bara api,
Tandus,
Kering kerontang,
Dan membuat derita para
penghuninya.
Bumi sesungguhnya,
Ialah miniatur dari surga.
Melihat keadaan bumi saat
ini,
Menjadi cerminan bagi kita
keadaan surga yang sesungguhnya.
Surga yang dirusak oleh
tangan-tangan tak bertanggung jawab para penghuninya.
Bila manusia tak mampu
bertanggung jawab pada dunia Bumi mereka,
Takkan ada jaminan apapun
bahwa surga masihlah tempat yang indah dan menawan.
Inilah bukti bahwa manusia
tak benar-benar mengidamkan surga.
Surga hanyalah pelarian
manusia,
Ketika manusia telah selesai
merusak dan menghancurkan Bumi.
Sama seperti keadaan
menyedihkan laut dan pantai kita,
Keadaan mengenaskan hutan
hujan tropis kita,
Kondisi habitat para satwa
kita,
Keadaan mengerikan sungai
kita,
Itulah kondisi yang keadaan
yang sama yang akan kita jumpai di surga,
Dengan para penghuninya yang
sama,
Tangan-tangan jahil yang
sama,
Dan sikap aroganisme yang
sama.
Bila Anda berpikir bahwa
tujuan akhir perjalanan hidup manusia ialah surga,
Maka kau akan mendapati
kecewa yang mengerikan.
Penderitaan dan ketidakpuasan
yang sama.
Kekotoran batin yang sama.
Ketamakan yang sama.
Tangan-tangan perusak yang
sama.
Sikap-sikap sewenang-wenang
yang sama.
Sungguh, kawanku, kelahiran
kembali adalah mengerikan.
Surga hanyalah Bumi kedua
dengan skala yang lebih besar.
Tidak kurang,
Tidak lebih.
Melihat keadaan Bumi saat
ini,
Berarti itulah keadaan Surga
saat ini juga.
Penghuni yang sama,
Tangan-tangan manusia yang
juga sama.
Wahai kawanku,
Tetap saja bunga yang tumbuh
liar tanpa terjamah tangan manusia,
Tumbuh tanpa dipetik,
Adalah lebih indah dari
segala bunga yang kita petik dan potong.
Dapatkah kau membayangkannya?
© Hak Cipta HERY SHIETRA.