We need to learn to look at ourselves,
As it is.
Like a cat,
See the shadowy figure himself in a mirror,
As a mighty tiger,
Ultimately it would harm himself.
On the contrary,
Lion saw the shadowy figure of his reflection in a mirror,
As a small weak cat,
In the end he would not be able to roar,
However meowing like a small cat.
To be able to see yourself as it is,
We must be able to accept the reality as it is.
Cats as a cat,
Lion as a lion.
What will happen,
When a criminal looked and believed himself to be a saint who has
guaranteed to go to heaven?
He will be immersed more deeply in crime,
Even further,
The judging and patronizing criminals instead of victims,
As if the victim has done any mistake.
What will happen,
When a criminal sit as a judge,
And a policeman was afraid to face the bad guy?
Start with a simple self practice,
Admit mistakes and knowing when we make a mistake,
Without seeking to justify ourselves or any rationalization.
As simple to realize and admit it,
Although at least to ourselves.
It is distressing,
When someone,
As a result used to lie to others, and also towards himself,
Causes eye closed and his conscience becomes blind.
No longer able to distinguish between what is right and which is wrong.
That there is,
I'm always right,
And you're always wrong,
No matter how bad one's own behavior toward others.
Maybe you feel entitled to hurt yourself,
Lying to yourself,
Blinding yourself.
But you never have the right to hurt others,
Lying to others,
And also you never entitled to blind another people.
You may bring yourself into the valley of catastrophe by doing bad.
But you never have the right to drag others along with yourself plunged
into the valley of darkness.
You never have the right to refuse being cheated and abused,
When you yourself feel entitled to cheat and hurt others.
Now,
It's time to be honest with ourselves.
Are we truthful
Or a truly a loudmouth.
Should a cat, not challenging to fight a tiger which starving.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Kita perlu belajar untuk
melihat diri kita sendiri,
Secara apa adanya.
Bagaikan seekor kucing,
Melihat sosok bayangan
pantulan dirinya di sebuah cermin,
Sebagai seekor harimau yang
perkasa,
Pada akhirnya akan mencelakai
dirinya sendiri.
Sebaliknya,
Seekor singa melihat sosok
bayangan pantulan dirinya di sebuah cermin,
Sebagai seekor kucing kecil
yang lemah,
Pada akhirnya dirinya tidak
akan mampu mengaum,
Namun mengeong layaknya
seekor kucing kecil.
Untuk mampu melihat diri
sendiri secara apa adanya,
Kita harus mampu untuk
menerima kenyataan secara apa adanya.
Kucing sebagai seekor kucing,
Singa sebagai seekor singa.
Apa yang akan terjadi,
Bila seorang penjahat
memandang dan meyakini dirinya sebagai orang suci yang telah terjamin masuk
surga?
Dirinya akan terbenam lebih
dalam lagi pada kejahatan,
Bahkan lebih jauh lagi,
Dirinya justru menghakimi dan
menggurui para korbannya,
Seakan sang korban yang telah
berbuat keliru.
Apa yang akan terjadi,
Bila seorang penjahat duduk
sebagai seorang hakim,
Dan seorang polisi takut
menghadapi orang jahat?
Mulailah dengan suatu latihan
diri secara sederhana,
Akui dan sadari kesalahan
ketika melakukan kekeliruan,
Tanpa mencari pembenaran diri
ataupun rasionalisasi apapun.
Sesederhana menyadari dan
mengakuinya,
Meski setidaknya terhadap
diri kita sendiri.
Adalah menyedihkan,
Bila seseorang,
Akibat terbiasa berbohong
kepada orang lain dan juga terhadap dirinya sendiri,
Mengakibatkan mata batin
nuraninya menjadi terpejam dan buta.
Tidak lagi mampu membedakan
mana yang benar, dan mana yang keliru.
Yang ada ialah,
Aku selalu benar,
Dan kau selalu keliru,
Tidak perduli seberapa
buruknya perilaku diri sendiri terhadap orang lain.
Mungkin kau merasa berhak
menyakiti dirimu sendiri,
Membohongi dirimu sendiri,
Membutakan dirimu sendiri.
Namun kau tidak pernah berhak
untuk menyakiti orang lain,
Membohongi orang lain,
Dan juga kau tidak pernah berhak
untuk membutakan orang lain.
Kau boleh membawa dirimu
sendiri ke dalam lembah petaka dengan berbuat buruk.
Namun kau tidak pernah berhak
untuk menyeret orang lain bersama dirinya terjerumus ke dalam lembah kegelapan.
Kau tidak pernah berhak untuk
menolak ditipu dan disakiti,
Bila dirimu sendiri merasa
berhak untuk menipu dan menyakiti orang lain.
Sekarang,
Saatnya untuk bersikap jujur
terhadap diri kita sendiri.
Apakah kita seorang yang
jujur,
Atau seorang yang benar-benar
seorang pembual.
Hendaknya seekor kucing tidak
menantang bertarung seekor harimau yang sedang kelaparan.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.