JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

The Intellectual Arrogance

We feel entitled to harm an animal,
Just because we think that animals are stupid creatures.
Although,
If the animal was able to speak a human language,
They will say,
That they can feel pain also when being hurt,
Wanting to live in peace and find happiness,
Being able to feel fear, also excited when playing around just as a human being.
I call it the intellectual arrogance,
Just because more intelligent,
The human being feels entitled to inflict pain and confine the animal in a cage,
Even torture that animals.
An animal,
Also has a bone such as human being,
Have meat as a human being,
Had blood like a human being,
Will run away when being hurt,
Will eat when hungry,
Want to play and romp,
Chills when the weather is cold,
Will take a bath when the weather is hot,
And it can hurt and grieve as a human being.
Just because the human being is more intelligent than the animal,
Humans therefore feel more entitled to torment the poor animal.
Might also,
The main purpose the human's obsessed with UFOs,
And the extraterrestrial beings from another planet,
It is because the human’s fear,
Fear would be colonized and eaten by extraterrestrial beings that invaded Earth.
Such fears are not other,
Caused by the human paradigm itself,
That the smarter,
Then he was entitled to consume and imprison other creatures more stupid in terms of intelligence.
Due to the belief that such arrogant,
Humans now live in fear,
Fear invaded and eaten by aliens far more sophisticated and more intelligent.
While a small portion of the the human,
Whose live coexistence peacefully side by side with the other creatures,
It never occurred to hurt or torture another creature weaker than himself,
Will live free from fear.
Why all this time people do not feel able to live alongside each other and sharing life and sharing space for each the poor beast?
Would not be more beautiful birds chirping when they sing from the upper branches of trees with freely and cheerful,
Instead of singing full of boredom and fear in a cage.
Every being wants to live freely,
The pursuit of happiness of each other's lives.
Why do we hurt other creatures just as other creatures that are weaker than ourselves?
There is no universal law that justifies the means think so.
In such poor are a human being,
So feel compelled to grasp the life of another creature?
Wait until the time,
Where UFOs and genius extraterrestrials, sadistically prey on humans and roast them, when they colonize Earth,
Then you will know, the feeling being eaten by creatures who more intelligent than stupid primitive creature, named mankind.
This is not a myth,
But just about the time to arrive and actually would happen in the future.

© HERY SHIETRA Copyright.

Kita merasa berhak menyakiti seekor hewan,
Hanya karena berpikir bahwa hewan adalah makhluk yang bodoh.
Meskipun,
Jika para hewan itu mampu berbicara bahasa manusia,
Mereka akan berkata,
Bahwa mereka bisa merasakan sakit pula ketika disakiti,
Menginginkan hidup damai dan mencari kebahagiaan,
Mampu merasa takut juga gembira ketika bermain-main seperti halnya seorang manusia.
Aku menyebutnya sebagai arogansi intelektual,
Hanya karena lebih cerdas,
Kaum manusia merasa berhak untuk menyakiti dan mengurung para hewan dalam sangkar,
Bahkan menyiksanya.
Seekor hewan,
Juga memiliki tulang seperti manusia,
Memiliki daging seperti manusia,
Memiliki darah seperti manusia,
Akan lari ketika disakiti,
Akan mencari makan ketika lapar,
Ingin bermain dan berkejar-kejaran,
Kedinginan ketika cuaca dingin,
Akan mandi ketika cuaca panas,
Dan dapat terluka serta bersedih seperti seorang manusia.
Hanya karena kaum manusia lebih cerdas dari kaum hewan,
Manusia dengan demikian merasa lebih berhak untuk menyiksa kaum hewan yang malang.
Mungkin juga,
Tujuan utama manusia terobsesi pada UFO,
Maupun pada makhluk luar angkasa dari planet lain,
Ialah karena ketakutan manusia,
Takut akan dijajah dan dimangsa oleh para makluk luar angkasa yang menjajah Bumi.
Ketakutan tersebut tidak lain,
Diakibatkan oleh paradigma manusia itu sendiri,
Bahwa kaum yang lebih cerdas,
Maka dirinya berhak untuk memakan dan mengurung makhluk lain yang lebih bodoh dari segi kecerdasan intelektual.
Karena keyakinan yang arogan demikian,
Manusia kini hidup dalam ketakutan,
Ketakutan dijajah dan dimangsa oleh makhluk luar angkasa yang jauh lebih canggih dan lebih cerdas.
Sementara sebagian kecil kaum manusia,
Yang hidup penuh damai berdampingan dengan para makhluk lainnya,
Tidak pernah terpikirkan untuk menyakiti ataupun menyiksa makluk lain yang lebih lemah dari dirinya,
Akan hidup bebas dari ketakutan.
Mengapa selama ini manusia merasa tidak dapat hidup saling berdampingan dan saling berbagi kehidupan serta berbagi ruang gerak bagi para hewan malang itu?
Bukankah kicauan burung akan lebih indah bila mereka menyanyi dari atas dahan pohon dengan bebas dan riangnya,
Daripada berkicau penuh kebosanan dan ketakutan dalam sangkar.
Setiap makhluk ingin hidup bebas,
Mengejar kebahagiaan hidup masing-masing.
Mengapa kita menyakiti makhluk lain hanya karena makhluk lain tersebut lebih lemah dari diri kita?
Tidak ada hukum semesta yang membenarkan cara pikir demikian.
Sedemikian miskinkah seorang manusia,
Sehingga merasa terdorong untuk merenggut kehidupan makhluk lain?
Tunggulah hingga tiba saatnya,
Dimana UFO dan makhluk luar angkasa yang jenius itu dengan sadis memangsa dan menggoreng manusia ketika mereka menjajah Bumi,
Barulah kau akan tahu rasanya dimangsa hidup-hidup oleh kaum yang lebih cerdas dari makhluk primitif bodoh bernama umat manusia.
Ini bukanlah mitos,
Namun hanya perihal waktu untuk tiba dan benar-benar terjadi kelak.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.