JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

The Origin of Greedy

Don't you feel tired,
Constantly deceiving others,
Still, you are overpowered by the feeling of hunger and thirst that is unquenchable?
Do not you feel tired,
Always take what is right of others,
But still you are overwhelmed with greed and without ever knowing satisfied?
Do not you feel tired,
Running to and fro in order to take a career,
Build a business until transformed into a giant,
But you are covered with feelings of disappointment, sadness, and fear?
Do not you ever realize how boring it is,
The cycle of rebirth,
Live, die, live, die, and only to return to repeat a similar life,
Learn to walk,
Learning to speak,
Studying in elementary school,
Studying in college,
Married,
Work,
Parenting,
Getting older,
Sick,
Being an old man,
Died,
Shed a tear that no longer counts.
Now,
We repeat the same rituals of life,
Pursuing something that does not take us at the end of the journey,
But just turning around on the same circle,
Without the beginning of the tip,
Without the end of the journey.
Keep circling.
Do not you feel tired,
Start lying,
Incarnate a series of lies,
And keep closing new lies with other lies,
Cover our dishonesty with another new dishonesty.
But still, we are not free from the pain of life.
Do you not feel a fatigue,
Very, very dull,
Feel the game live,
Sick, healthy, sick, healthy,
Hungry, full, hungry, full,
Falling, getting up, falling, getting up,
Up, down, up, down,
What is that all about?
No party is not over,
Every party that is held will surely disband.
Like climbing a high mountain,
When it comes to its peak,
Definitely we will be back walking down the hill and mountain,
Just to get back to the original position.
When a baby is born,
We laugh,
Feel the right to be happy,
Although at the same time we realize,
That the baby will eventually feel the pain of life,
And will die in the end.
The same ritual.
When a person dies,
We feel sad,
And culture obliges us to tears saddened and grieving,
Although at the same time we realize,
That the dead will be reborn as a baby according to his karma.
Do you still not feel tired,
Even someone who has had six wives,
Still not satisfied,
And wanted a new concubine to marry.
Even a millionaire is not satisfied,
And greedily wants to become a billionaire.
Even a president is not satisfied,
With lust to become ruler of the world.
If you have not been able to feel tired,
Try contemplating the following,
Would it not be better if we were never born in any womb?
Even God is not content to live alone,
So as to create a human just to praise him,
With the threat of hell if humans are not subject to God's desire to masturbate with his own creation.

© HERY SHIETRA Copyright.

Apakah engkau tidak merasa letih,
Terus-menerus menipu orang lain,
Namun tetap saja engkau dikuasai oleh perasaan lapar dan haus yang tak terpuaskan?
Apakah engkau tidak merasa lelah,
Selalu mengambil apa yang menjadi hak orang lain,
Namun tetap saja engkau diliputi rasa tamak yang mencekik dan tanpa pernah mengenal puas?
Tidakkah engkau merasa letih,
Berlari kesana kemari demi menempuh karir,
Membangun bisnis hingga menjelma raksasa,
Namun saja engkau dirudung perasaan kecewa, sedih, dan ketakutan?
Tidakkah engkau pernah menyadari betapa membosankannya,
Siklus kelahiran kembali,
Hidup, mati, hidup, mati, dan hanya untuk kembali mengulang hidup yang serupa,
Belajar berjalan,
Belajar berbicara,
Belajar di bangku sekolah dasar,
Berkuliah di perguruan tinggi,
Menikah,
Bekerja,
Mengasuh anak,
Menjadi tua,
Sakit,
Menjadi tua renta,
Meninggal,
Meneteskan air mata yang tidak lagi terhitung jumlahnya.
Kini,
Kita mengulangi ritual kehidupan yang sama,
Mengejar sesuatu yang tidak membawa kita pada ujung perjalanan,
Namun hanya berputar berkeliling pada lingkaran yang sama,
Tanpa awal ujung pangkal,
Tanpa ujung akhir.
Terus berputar-putar.
Apakah engkau tidak merasa lelah,
Mulai berbohong,
Menjelma rangkaian kebohongan,
Dan terus menutup kebohongan baru dengan kebohongan lain,
Menutupi ketidakjujuran kita dengan ketidakjujuran baru lainnya.
Namun tetap saja, kita tidak bebas dari derita hidup.
Apakah engkau tidak merasakan suatu keletihan,
Yang sangat amat menjemukan,
Merasakan permainan hidup,
Sakit, sehat, sakit, sehat,
Lapar, kenyang, lapar, kenyang,
Jatuh, bangun, jatuh, bangun,
Naik, turun, naik, turun,
Untuk apakah semua itu?
Tidak ada pesta yang tidak usai,
Setiap pesta yang diadakan pasti akan bubar.
Bagai mendaki sebuah gunung yang tinggi,
Ketika tiba pada puncaknya,
Pasti kita akan kembali berjalan turun menuruni bukit dan gunung,
Hanya untuk kembali pada posisi semula.
Ketika seorang bayi terlahir,
Kita tertawa,
Merasa berhak berbahagia,
Meski disaat bersamaan kita menyadari,
Bahwa sang bayi pada akhirnya akan merasakan penderitaan hidup,
Dan akan meninggal pada akhirnya.
Ritual yang sama.
Ketika seseorang meninggal,
Kita merasa sedih,
Dan budaya mewajibkan kita untuk menitikkan air mata turut bersedih dan berduka,
Meski disaat bersamaan kita menyadari,
Bahwa yang meninggal akan kembali terlahir sebagai seorang bayi sesuai karmanya.
Apakah engkau masih juga tidak merasa letih,
Bahkan seseorang yang telah memiliki enam orang isteri,
Tetap tidak merasa puas,
Dan menginginkan selir baru untuk dinikahi.
Bahkan seorang jutawan tidak juga merasa puas,
Dan dengan tamak hendak menjadi seorang milioner.
Bahkan seorang presiden tidak juga merasa puas,
Dengan penuh nafsu hendak menjadi penguasa dunia.
Bila engkau belum juga mampu merasa letih,
Cobalah renungkan hal berikut,
Apakah tidak lebih baik bila kita tidak pernah terlahir dalam rahim manapun?
Bahkan Tuhan pun tidak puas hidup seorang diri,
Sehingga menciptakan manusia hanya untuk memuja-muji dirinya,
Dengan ancaman neraka bila para manusia tidak tunduk pada keinginan Tuhan untuk bermasturbasi dengan ciptaannya sendiri.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.