JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

A Shameless Hypocrite

There is someone,
Who after doing a series of crimes,
Still feel himself as a saint who is sure to go to heaven.
There is someone,
Who after doing a lot of thefts,
Keep wearing religious clothes and diligently performing God's praise rituals.
There is someone,
Who after did a lot of fraud,
Keep displaying innocent holy face.
There is someone,
Who after doing a lot of dirty things,
Keep talking full of wisdom and likes to advise others.
There is someone,
Who after doing many crimes,
Stay arrogant and unashamed of his victims.
There is someone,
Even though it has been found doing dirty,
Shamelessly doing the same dirty stuff.
There is someone,
Which although has been caught red-handed,
Keep denying all his dirty deeds.
There is someone,
Which despite proven guilty,
Still not claiming to even accuse others as the culprit.
There is someone,
Which despite harming the victim,
Still daring to sue his own victim.
There is someone,
The first time committed a crime.
There is someone,
Which makes the crime as a hobby.
There is someone,
Which makes the crime as a livelihood.
There is someone,
Who after doing a myriad of crimes,
Keep feeling clean,
Never committed any crime,
And with confidence,
Convinced that he would go to heaven.
This is called the disease of mankind,
Outbreaks of human disease,
What I named as,
Hypocrites.
It is not the carcass that is piled in the middle of the road that gives a strong disgust.
But is the hypocrisy of man,
Who still denied all his corrupt deeds,
Who keep doing various dirty behaviors,
Who still feels pure clean despite doing bad things,
That's what's really sickening and foul smelling.

© HERY SHIETRA Copyright.

Ada seseorang,
Yang setelah melakukan serangkaian kejahatan,
Tetap merasa dirinya sebagai orang suci yang yakin akan masuk surga.
Ada seseorang,
Yang setelah melakukan banyak pencurian,
Tetap mamakai baju agamais dan rajin melakukan ritual puja-puji Tuhan.
Ada seseorang,
Yang setelah banyak melakukan penipuan,
Tetap menampilkan wajah suci tak berdosa.
Ada seseorang,
Yang setelah banyak melakukan hal-hal kotor,
Tetap berbicara penuh kebijaksanaan dan gemar menasehati orang lain.
Ada seseorang,
Yang setelah melakukan banyak kejahatan,
Tetap bersikap arogan dan tidak tahu malu terhadap korbannya.
Ada seseorang,
Yang meski telah didapati berbuat kotor,
Tanpa malu tetap melakukan hal kotor serupa.
Ada seseorang,
Yang meski telah tertangkap tangan,
Tetap memungkiri segala perbuatan kotornya.
Ada seseorang,
Yang meski telah terbukti bersalah,
Tetap tidak mengaku bahkan menuduh orang lain sebagai pelakunya.
Ada seseorang,
Yang meski telah merugikan korbannya,
Tetap berani untuk menggugat korbannya sendiri.
Ada seseorang,
Yang baru pertama kali melakukan kejahatan.
Ada seseorang,
Yang menjadikan kejahatan sebagai hobi.
Ada seseorang,
Yang menjadikan kejahatan sebagai mata pencaharian.
Ada seseorang,
Yang setelah melakukan segudang kejahatan,
Tetap merasa dirinya bersih,
Tidak pernah melakukan kejahatan apapun,
Dan dengan penuh percaya diri,
Yakin bahwa dirinya akan masuk surga.
Inilah yang disebut dengan penyakit umat manusia,
Wabah penyakit kemanusiaan,
Yang kuberi nama sebagai,
Munafik.
Bukanlah bangkai yang teronggok di tengah jalan yang menimbulkan rasa jijik yang kuat.
Namun adalah kemunafikan manusia,
Yang tetap memungkiri segala perbuatan busuknya,
Yang tetap melakukan berbagai perilaku kotor,
Yang tetap merasa suci bersih meski telah melakukan berbagai hal buruk,
Itulah yang benar-benar memuakkan dan berbau busuk.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.