JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

Learning to Love Each Other

Loved, really happy.
However,
Is not it much happier,
If we are able to love each others,
If we will humble ourselves to give our hearts and love to others and to other creatures.
Learn to start loving,
Means we start to learn to humble ourselves self conceit,
To no longer demand to be loved in one direction,
But start proactively to give love and warmth.
Loved to make ourselves the main character,
While,
Love,
Means to make the person we give love as the main character.
Loving means we are willing to shrink our own ego,
And start to pay more attention to others.
Loving does not have to be manifested in material form,
But love still needs to be realized,
Because other people will never be able to read our hearts content.
At least,
We embody love in the form of gentle, understanding, tolerant, and respectful attitude.
Loving,
It does not have to be words,
True love,
Always tangible real deeds,
Not just words that may not be realized in a concrete commitment.
Loved,
It means demanding that others actively give love to us.
On contrary,
Loving,
It means demanding ourselves to privilege others.
Everyone wants to be respected and loved,
This is universal law.
Love each other, and give warmth each other,
Would not that be a beautiful and peaceful world?
Various crimes,
Arise in this world,
Is a naive seed that can not be translated by someone,
Namely, want to be loved.
The desire to be loved that does not materialize,
Making a person full of disappointment,
And the anger from the uncanny and uncontrolled greed inside.
If nobody loves us,
Then,
Why do not we start to give love and love ourselves?
We can never sue others to love us.
Even though we have struggled with great difficulty,
Even many sacrifices just to get the heart and love of someone,
But that does not mean we have the right to collect the reward from the people we pay attention.
We can not force others to love us.
We can fight for it, but we can not impose the feelings of others.
Therefore,
We need to start to be sincere with ourselves,
By starting to be patient with ourselves,
Pay attention to us by taking care of our own body and soul,
Give a gift to ourselves,
Begin to forgive the various feelings of anger and disappointment towards ourselves,
Respect toward ourselves,
And strive with all our heart for ourselves.
Even so,
Many of us fail to love and respect ourselves,
And start dumping, even self-destructive with self-hatred.
Is not that,
Very impossible,
Demanding others to love us,
If we ourselves have not been able to love ourselves?
Is not that,
It is not fair,
If we expect others to love and respect us,
If we ourselves never want to learn to love and respect others?
Often,
Learn to love,
It begins by taking off our ego and pride of ourselves.
Believe me,
No one will look down on you,
When you really start to respect others.
Respect others,
It's not that we lower our self-esteem.
Respect others,
It means that we seek to reward and care for the existence of others,
To share space,
And share the warmth.

© HERY SHIETRA Copyright.

Dicintai, sungguh menggembirakan.
Namun,
Bukankah jauh lebih membahagiakan,
Bila kita mampu untuk mencintai,
Bila kita mau merendahkan hati untuk memberikan hati dan cinta kasih kepada orang lain dan pada makhluk lainnya.
Belajar untuk mulai mencintai,
Berarti kita memulai diri untuk belajar merendahkan kesombongan diri,
Untuk tidak lagi menuntut untuk dicintai secara satu arah,
Namun mulai proaktif untuk memberikan cinta dan kehangatan.
Dicintai menjadikan diri kita sebagai tokoh utama,
Sementara,
Mencintai,
Berarti menjadikan orang yang kita berikan cinta sebagai tokoh utama.
Mencintai artinya kita bersedia untuk mengecilkan ego diri kita sendiri,
Dan mulai untuk lebih memberi perhatian kepada orang lain.
Mencintai tidak harus diwujudkan dalam bentuk materi,
Namun cinta tetap perlu diwujudkan,
Karena orang lain tidak pernah akan mampu membaca isi hati kita.
Setidaknya,
Kita mewujudkan cinta dalam bentuk sikap yang lembut, penuh pengertian, toleran, dan saling menghormati.
Mencitai,
Tidak harus berupa kata-kata,
Cinta sejati,
Selalu berwujud perbuatan nyata,
Bukan sekadar ucapan yang belum tentu terwujud dalam komitmen.
Dicintai,
Artinya menuntut orang lain untuk aktif memberi kasih kepada kita.
Sebaliknya,
Mencintai,
Berarti menuntut diri kita sendiri untuk mengistimewakan orang lain.
Setiap orang ingin dihargai dan dikasihi,
Inilah hukum universal.
Saling mencintai dan saling memberi,
Bukankah dengan demikian akan dapat terwujud dunia yang indah dan damai?
Berbagai kejahatan,
Timbul di dunia ini,
Merupakan bibit naif yang tidak mampu diterjemahkan oleh seseorang,
Yakni bernama, ingin dicintai.
Keinginan untuk dicintai yang tidak terwujud,
Menjadikan seseorang penuh kekecewaan,
Dan kemarahan akibat rasa tamak di dalam diri yang tidak tersalurkan dan tidak terkontrol.
Bila memang tiada yang mencintai diri kita,
Maka,
Mengapa kita tidak memulai untuk memberi cinta dan mencintai diri kita sendiri?
Kita tidak pernah dapat menuntut orang lain untuk mencintai diri kita.
Sekalipun kita telah berjuang dengan penuh susah payah,
Bahkan banyak berkorban hanya demi mendapat hati dan cinta dari seseorang,
Namun bukan berarti kita berhak untuk menagih pamrih dari orang yang kita berikan perhatian.
Kita tidak dapat memaksa orang lain untuk mencintai diri kita.
Kita dapat berjuang untuk itu, tapi kita tidak dapat memaksakan perasaan orang lain.
Untuk itu,
Kita perlu mulai untuk bersikap tulus terhadap diri kita sendiri,
Dengan mulai untuk bersikap penuh kesabaran terhadap diri kita sendiri,
Memberi perhatian pada diri kita dengan merawat tubuh dan jiwa diri sendiri,
Memberi hadiah kepada diri kita sendiri,
Mulai memaafkan berbagai rasa marah serta kekecewaan terhadap diri kita sendiri,
Menaruh hormat pada diri kita sendiri,
Dan berjuang dengan sepenuh hati bagi diri kita sendiri.
Meski begitu,
Banyak diantara kita yang gagal untuk mencintai dan menghargai diri kita sendiri,
Dan mulai mencampakkan, bahkan merusak diri kita sendiri dengan penuh kebencian terhadap diri sendiri.
Bukankah,
Sangat tidak mungkin,
Menuntut orang lain untuk mencintai diri kita,
Bila kita sendiri belum mampu mencintai diri kita sendiri?
Bukankah,
Adalah tidak adil,
Bila kita mengharap agar orang lain mencintai dan menghormati diri kita,
Bila kita sendiri tidak pernah mau belajar untuk mencintai dan menghormati orang lain?
Seringkali,
Belajar mencintai,
Dimulai dengan menanggalkan ego dan rasa gengsi diri kita sendiri.
Percayalah,
Tiada yang akan memandang rendah dirimu,
Ketika engkau sungguh-sungguh memulai untuk menaruh hormat terhadap orang lain.
Menghormati orang lain,
Bukan berarti kita merendahkan kehormatan diri kita sendiri.
Menghormati orang lain,
Artinya ialah kita berupaya untuk memberi penghargaan dan perhatian terhadap keberadaan orang lain,
Untuk saling berbagi ruang,
Dan berbagi kehangatan.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.