Being someone who is rich in matter,
Not that it gives him the right to insult and degrade the dignity of the poor.
As if,
He / She will forever remain as a rich man,
Unable to fall into the poor.
At least,
The poor can walk lightly,
Without the burden of any attachment to the ego or the burdensome material wealth.
Being someone with a beautiful face and handsome,
Not that it gives him the privilege to insult the dignity of the bad-faced.
At least,
The face can be physically ugly,
But the sweet and charming attitude that emanates from a heart full of warmth and tenderness,
That's what's called inner beauty.
A person does not marry a partner for the sake of a physical that can aging,
But because of his integrity and kindness.
Sooner or later,
Your skin will wrinkle and your hair will turn white.
Being someone with a genius level of intelligence,
Not that it makes it right to harass people with low intelligence.
Someone may not be a genius,
And it is difficult to learn something that is seen as easy by someone who is a genius.
But in the modern era,
Where the more people are rising with amazing intellectual intelligence,
But at the same time more and more dull in emotional intelligence,
More concerned with the condition of kindness of those who have super brain genius.
A genius who tends to become a criminal,
Start abusing technology,
Is a source of disaster for civilization.
The world never needs such a human being.
Wisdom is always number one.
Intellectual intelligence is always at number two.
Being someone in power,
Not that it gives him the right to oppress those who are weaker.
Power tends to corrupt,
Absolute power,
Corrupt absolutely.
As Lord Acton said.
Do not have the power, not tells us can not live happily.
We can still live in happiness, even as a commoner.
Being a parent,
Not that it can be unfair to the children,
Demanding that the child be filial,
While the parents themselves are arbitrary.
Being a parent,
It means having a responsibility to guide and be an example,
Not exactly demanding a child's devotion.
Being a judge,
Not that it gives him the right to judge others.
A judge should give justice and uphold the truth,
Not smarter to judge and punish,
As if the judge were immune to the god of death,
Immune to the law of karma.
Being a teacher,
Not that it gives him the right to make his students look stupid.
Good teachers make disciples inspired,
Growing seeds of confidence,
Provide skills and knowledge,
And become a guiding star who radiates a light.
Being a leader,
Not that gives him the right to rule.
Being a leader,
Meaning to be a pointer,
Like a captain who directs the vessel's way to wade through the vast ocean.
Being a leader,
Not that it gives him the right to exploit the workforce,
Even stealing the rights of his own workers.
Being a leader means being a pointer,
In order to move together towards a particular vision and mission,
For the common good.
Each role,
We need to give a humanist definition.
By making a humanist definition,
We will not get caught up in arrogance,
But always full of introspection,
In order not to be trapped by our own pride,
And willing to learn to understand the feelings of those who are not as fortunate as we are.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Menjadi seseorang yang kaya akan materi,
Bukan berarti memberinya hak untuk menghina dan merendahkan martabat mereka yang miskin.
Seakan,
Dirinya selamanya akan tetap sebagai orang kaya,
Tanpa dapat jatuh menjadi orang miskin.
Setidaknya,
Orang miskin dapat melangkahkan kaki dengan ringan,
Tanpa dibebani kemelekatan apapun akan ego maupun kekayaan materi yang membebani.
Menjadi seseorang dengan wajah yang cantik dan tampan,
Bukan berarti memberinya hak istimewa untuk menghina harga diri orang-orang yang berwajah buruk.
Setidaknya,
Wajah secara fisik boleh buruk rupa,
Namun sikap manis dan menawan yang terpancar dari hati yang penuh kehangatan dan kelembutan,
Itulah yang disebut sebagai inner beauty.
Seseorang bukan menikahi seorang pasangan demi fisik yang dapat menua,
Namun karena integritas dan kebaikan hatinya.
Cepat atau lambat,
Kulitmu akan berkeriput dan rambutmu memutih.
Menjadi seseorang dengan tingkat kecerdasan yang jenius,
Bukan berarti membuatnya berhak untuk melecehkan orang-orang dengan tingkat kecerdasan yang rendah.
Seseorang boleh saja tidak jenius,
Dan sukar untuk mempelajari sesuatu yang dipandang mudah oleh seseorang yang jenius.
Namun di era modern,
Dimana kian meningkat orang-orang dengan kecerdasan intelektual yang mengagumkan,
Namun disaat bersamaan kian tumpul dalam kecerdasan emosional,
Lebih memprihatinkan dengan kondisi kebaikan hati mereka yang memiliki otak super jenius.
Jenius yang bertendensi menjadi seorang penjahat,
Mulai menyalahgunakan teknologi,
Adalah sumber mala petaka bagi peradaban.
Dunia tidak pernah butuh manusia semacam itu.
Kebijaksanaan selalu adalah nomor satu.
Kecerdasan intelektual selalu berada pada urutan kedua.
Menjadi seseorang yang berkuasa,
Bukan berarti memberinya hak untuk menindas mereka yang lebih lemah.
Power tends to corrupt,
Absolute power,
Corrupt absolutely.
Begitu kata Lord Acton.
Tidak memiliki kekuasaan bukan berari tidak dapat hidup berbahagia.
Kita tetap dapat hidup dalam kebahagiaan meski sebagai rakyat jelata.
Menjadi seorang orang tua,
Bukan berarti dapat bersikap tidak adil kepada anak-anak,
Menuntut agar sang anak bersikap berbakti,
Sementara orang tua itu sendiri bersikap sewenang-wenang.
Menjadi orang tua,
Berarti memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan menjadi teladan,
Bukan justru menuntut bakti seorang anak.
Menjadi seorang hakim,
Bukan berarti memberinya hak untuk menghakimi orang lain.
Seorang hakim seyogianya memberikan keadilan dan menegakkan kebenaran,
Bukan lebih pandai untuk menghakimi dan menghukum,
Seakan sang hakim kebal terhadap dewa kematian,
Kebal terhadap hukum karma.
Menjadi seorang guru,
Bukan berarti memberinya hak untuk membuat para muridnya tampak bodoh.
Guru yang baik membuat para murid terinspirasi,
Menumbuhkan bibit kepercayaan diri,
Membekali keterampilan dan pengetahuan,
Dan menjadi bintang pemandu yang memancarkan cahaya penerang.
Menjadi seorang pemimpin,
Bukan berarti memberinya hak untuk memerintah.
Menjadi seorang pemimpin,
Berarti menjadi motor penggerak,
Bagaikan nahkoda yang mengarahkan jalannya kapal agar dapat mengarungi samudera luas.
Menjadi seorang pemimpin,
Bukan berarti memberinya hak untuk mengeksploitasi tenaga kerja,
Bahkan mencuri hak-hak para pekerjanya sendiri.
Menjadi seorang pemimpin artinya menjadi seorang penunjuk arah,
Agar bergerak bersama-sama menuju suatu visi dan misi tertentu,
Demi kebaikan bersama.
Setiap peran,
Perlu kita berikan definisi yang humanis.
Dengan membuat definisi yang humanis,
Kita tidak akan terjebak dalam aroganisme,
Namun senantiasa penuh mawas diri,
Agar tidak terjebak oleh kesombongan diri kita sendiri,
Dan mau belajar untuk memahami perasaan mereka yang tidak seberuntung kita.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.