Why do we speak with respect to others and foreigners,
Rather than when we talk to our own family members?
Should not we try harder to maintain the feelings of our own family members, rather than when we talk to others?
Why can we speak gently and warmly to strangers,
While we tend to speak arbitrarily to our own family members?
Is it just because we think that they are members of our own family,
So we can act casually without maintaining the attitude or speech?
Should not we be softer and warmer to our own family members?
More terrible attitude of a coward,
Who only dared to anger against their own family members,
But coward when dealing with strangers.
Just as cowardly,
With someone who only dares to steal from his own family members,
Just dare to cheat their own family members,
Just dare to hurt and injure our own family members.
Why are we so enthusiastic when others give us a gift,
While we never want to appreciate the efforts and kindness of our own family members?
Instead,
A gladiator,
It may be ferocious and tough outdoors.
But when he returned home,
He will be a warm-hearted father,
Being a loving husband,
And become a head of the family with understanding and tenderness.
Like a husband who has a kind wife,
But always more loving and more attentive to other women out there.
Is not it really confusing,
Humans are always looking for everything that lies out there,
And never want to appreciate what is already near them.
It may be true what was said by the maxim,
Grass in the front yard of a neighbor's house,
It always looks more beautiful and greener than the grass in the front yard of our own home.
Wait until the time comes when you will be left behind by someone who has been near you,
Then you will realize and feel lost.
Sorry to be too late.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Mengapa kita justru berbicara dengan sikap penuh hormat kepada orang lain dan orang asing,
Ketimbang ketika kita berbicara kepada anggota keluarga kita sendiri?
Bukankah semestinya kita berusaha lebih keras menjaga perasaan anggota keluarga kita sendiri, ketimbang ketika kita berbicara kepada orang lain?
Mengapa kita bisa berbicara dengan lembut dan penuh kehangatan kepada orang asing,
Sementara kita cenderung berbicara secara sembarangan kepada anggota keluarga kita sendiri?
Apakah hanya karena kita berpikir bahwa mereka adalah anggota keluarga kita sendiri,
Maka kita bisa bersikap seenaknya tanpa menjaga sikap dan tanpa menjaga ucapan kita?
Bukankah justru kita semestinya bersikap lebih lembut dan lebih hangat terhadap anggota keluarga kita sendiri?
Lebih mengerikan sikap seorang pengecut,
Yang hanya berani marah terhadap anggota keluarga sendiri,
Namun penakut ketika berhadapan dengan orang asing.
Sama pengecutnya,
Dengan seseorang yang hanya berani mencuri dari anggota keluarga sendiri,
Hanya berani untuk menipu anggota keluarga sendiri,
Hanya berani untuk menyakiti dan melukai anggota keluarga sendiri.
Mengapa kita begitu antusias ketika orang lain memberi kita sebuah hadiah,
Sementara kita tidak pernah mau menghargai jirih payah anggota keluarga kita sendiri?
Sebaliknya,
Seorang gladiator,
Mungkin ganas dan bersikap keras di luar rumah.
Namun sekembalinya ia di rumah,
Ia akan menjadi ayah yang penuh kehangatan,
Menjadi suami yang penuh kasih sayang,
Dan menjadi kepala keluarga yang penuh pengertian dan kelembutan.
Bagaikan seorang suami yang telah memiliki istri yang baik hati,
Namun selalu lebih mencintai dan lebih bersikap penuh perhatian terhadap wanita lain di luar sana.
Bukankah sungguh membingungkan,
Manusia selalu mencari segala sesuatu yang terletak di luar sana,
Dan tidak pernah mau menghargai apa yang sudah ada di dekat mereka.
Mungkin benar apa yang dikatakan oleh pepatah,
Rumput di halaman depan rumah tetangga,
Selalu tampak lebih indah dan lebih hijau dari rumput di halaman depan rumah kita sendiri.
Tunggulah hingga tiba pada waktunya kau akan ditinggalkan seseorang yang selama ini berada dekat di sampingmu,
Barulah kau akan sadar dan merasa kehilangan.
Menyesal pun sudah akan terlambat.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.