Can one act and behave arbitrarily, in the name of an alibi, that he is not yet perfect?
Precisely because we are still not perfect,
We must continue to struggle to improve.
Precisely because we are still not perfect,
We must keep our eyes and ears open to self-introspection and self-improvement.
Are the unfortunate,
Those who consider themselves to be guaranteed to enter heaven,
Because they thus underestimated their own deeds and defilements.
No one is more dangerous,
Rather than those who feel guaranteed to enter heaven.
By believing already holding a ticket to heaven,
Then the act of life as a human being,
No longer important,
But only diligently licking the buttocks of God,
To get a ticket to heaven,
Even if it hurts and injures human beings and other living beings,
Stay fully convinced of going to heaven.
Guarantee to enter heaven,
It is not by worshiping or licking God's bottom.
God does not need recognition or praise.
Nor does it need prostration.
Glorifying God,
Carried out by a man with a noble way of life.
Guarantee to enter heaven,
Determined by the attitude of our own thoughts and behaviors in our daily lives.
Believing that God exists,
Same as believing that the Earth revolves around the Sun.
Believing in truth,
Not making us assured to enter heaven,
But practicing a good and wise lifestyle,
That's the way to heaven.
As well as,
Believing that the Sun is actually spinning around the Earth,
Do not make that person go to hell.
Not believing in the truth,
Not to make someone go to hell,
But is determined solely by his bad and inhuman behavior during his life as a human being.
As an adult human,
It is naive to think that human beings are created into this world just to lick the butt of God.
Man is born to glorify and humanize himself.
Just like believing whether or not someone is in the law of karma,
The law of karma itself prevails and binds every living thing.
Although not recognized,
The law of karma still exists and becomes the law of the universe.
Even if we admit,
The law of karma does not give us any privileges,
Not even the removal of sin.
Not also give us a ticket to heaven.
We know the laws of nature, the physical law, the laws of chemistry, the laws of mathematics, and the law of karma,
Simply to be the guide map of life.
However,
Nonetheless,
If we keep walking to hell,
Then we go to hell.
When we walk to heaven according to the law of truth,
Then we are heading towards heaven.
As simple as that.
But fools will be easily consumed by the lure of heaven and heavenly promises,
Because they are cowardly freaks,
Who feels lazy to struggle to plant the seed of good deeds,
And expect the removal of all their sins and mistakes.
That is the motivation of those who wish for heavenly promises.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Apakah seseorang dapat bertindak dan berbuat seenaknya, dengan mengatasnamakan alibi, bahwa dirinya belum sempurna?
Justru karena kita masih belum sempurna,
Kita harus terus berjuang untuk memperbaiki diri.
Justru kaerna kita masih belum sempurna,
Kita harus tetap membuka mata dan telinga untuk instrospeksi diri serta perbaikan diri.
Adalah orang-orang yang malang,
Mereka yang menganggap dirinya sudah terjamin masuk surga,
Karena dengan demikian mereka memandang remeh perbuatan dan kekotoran batin mereka sendiri.
Tidak ada orang yang lebih berbahaya,
Daripada orang-orang yang merasa sudah terjamin masuk surga.
Dengan meyakini sudah memegang tiket menuju surga,
Maka perbuatan semasa hidup sebagai manusia,
Tidak lagi menjadi penting,
Namun semata rajin menjilat bokong Tuhan,
Untuk mendapatkan tiket menuju surga tersebut,
Sekalipun menyakiti dan melukai manusia maupun makhluk hidup lainnya,
Tetap yakin sepenuhnya akan masuk surga.
Jaminan masuk surga,
Bukanlah dengan menyembah ataupun menjilat bokong Tuhan.
Tuhan tidak butuh pengakuan ataupun pujian.
Tidak juga butuh sembah sujud.
Memuliakan Tuhan,
Dilakukan oleh seorang manusia dengan cara hidup secara mulia.
Jaminan masuk surga,
Ditentukan oleh sikap pikiran dan perilaku diri kita sendiri dikeseharian hidup kita.
Meyakini Tuhan itu ada,
Sama dengan meyakini bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.
Percaya tentang kebenaran,
Tidak membuat kita terjamin masuk surga,
Namun mempraktikkan pola hidup yang baik dan bijaksana,
Itulah jalan menuju surga.
Sama halnya,
Percaya bahwa Matahari yang justru berputar mengelilingi Bumi,
Tidak membuat orang tersebut masuk neraka.
Tidak percaya pada kebenaran,
Tidak menjadikan seseorang masuk ke dalam neraka,
Namun semata ditentukan oleh perilakunya yang buruk dan tidak manusiawi semasa hidupnya sebagai seorang manusia.
Sebagai manusia dewasa,
Adalah naif berpikir bahwa manusia diciptakan ke dunia ini hanya untuk menjilat bokong Tuhan.
Manusia dilahirkan untuk memuliakan diri dan memanusiakan dirinya sendiri.
Sama seperti percaya atau tidaknya seseorang pada hukum karma,
Hukum karma itu sendiri tetap berlaku dan mengikat setiap makhluk hidup.
Sekalipun tidak diakui,
Hukum karma tetap eksis dan menjadi hukum semesta.
Sekalipun kita akui,
Hukum karma tidak memberi kita keistimewaan apapun,
Tidak juga penghapusan dosa.
Tidak juga memberi kita tiket menuju surga.
Kita tahu hukum alam, hukum fisik, hukum kimia, hukum matematika, dan hukum karma,
Semata untuk menjadi peta pemandu dalam hidup ini.
Namun,
Tetap saja,
Bila kita tetap berjalan menuju neraka,
Maka kita menuju neraka.
Bila kita berjalan menuju surga sesuai hukum kebenaran tersebut,
Maka kita sedang melangkah menuju surga.
Sesederhana itu.
Namun orang bodoh akan dengan mudah termakan oleh iming-iming dan janji-janji surgawi,
Karena mereka adalah orang-orang pengecut yang berwatak curang,
Yang merasa malas untuk berjuang menanam benih perbuatan kebaikan,
Dan mengharap dihapusnya semua dosa dan kesalahan mereka.
Itulah motivasi dari mereka yang mengharap pada janji-janji surgawi.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.