JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

So I am Currently Diving Into Myself

Recently a friend who has not talked for a long time,
Sending messages and asking me for news,
And ask me whether I am, during this holiday.
So I gave an answer,
When people are busy traveling,
Trapped stuck in the middle of the road to a place for a vacation,
So I am currently diving into myself.
The friend asked again,
What is diving into yourself?
So, for that I explain as follows,
No matter how much we travel,
Traveling out of ourselves,
And however much we are looking for entertainment outside of ourselves,
Will never be able to overcome the causes of the shackles of life's suffering.
A hermit,
Looking for peace of life within himself,
It is not attached to objects outside of themselves.
A wise ascetic,
Satisfied with themselves, alone,
A self that will never inexhaustible to dive.
Because,
The highest mountain and deepest ocean,
Located within the soul and mind of ourselves.
Those who never dive into himself,
Will live like alienated from themselves,
Even if they live in crowded people,
Even live in the middle of urban buzz.
They are like a mountain climber,
The ones climbing the mountain only to go back downhill towards the valley and arrive back in the lowlands.
As much as any climber climbs a mountain and dives into the ocean,
Will never finish putting an end to the pain of life permanently.
An effort that is just a waste of time.
A vanity.
A waste of energy.
A vacuum of the soul, that's what they feel all along,
So they are always looking, looking out of themselves,
Like a chick looking for a scream and running for her mother,
So many of mankind, live their lives,
Pacing without meaning,
Just to add age,
Just run away from boredom,
Just looking for a pseudo-sensation or self-esteem,
Or busy taking care of other people's business,
Or even busy doing misbehavior, which makes the hassle of other people's lives.
But they never want to realize that the essence of life is within themselves.
But how can they be expected to be aware of such things,
If they even feel bored with themselves,
So they always try to get out of themselves,
Looking frenzied,
Looking for conversation,
Seeking everything to forget themselves,
Or even looking for and make a fuss.
They never even know or may also hate themselves.
Truly nothing is more vain than looking out of ourselves.

© HERY SHIETRA Copyright.

Baru-baru ini seorang kawan yang telah lama tidak berbincang,
Mengirim pesan dan menanyakan kabar saya,
Dan menanyakan sedang apakah saya pada saat liburan ini.
Maka aku pun memberi jawaban,
Dikala orang-orang sibuk menempuh perjalanan,
Terjebak macet di tengah jalan menuju tempat untuk berlibur,
Maka saya pada saat ini sedang menyelam ke dalam diri saya sendiri.
Sang kawan kembali bertanya,
Apakah yang dimaksud dengan menyelam ke dalam diri sendiri?
Saya pun menjelaskan sebagai berikut,
Seberapa banyak pun kita melakukan perjalanan,
Perjalanan ke luar dari diri kita sendiri,
Dan sebanyak apapun kita mencari hiburan diluar diri kita,
Tidak akan pernah mampu mengatasi sebab-sebab belenggu penderitaan kehidupan.
Seorang pertapa,
Mencari kedamaian hidup di dalam dirinya sendiri,
Bukan melekat pada objek di luar diri mereka.
Seorang pertapa yang bijaksana,
Cukup puas dengan diri mereka sendiri, seorang diri,
Seorang diri yang tidak akan pernah habis-habisnya untuk diselami.
Sebab,
Gunung tertinggi dan samudera terdalam,
Terletak di dalam jiwa dan pikiran diri kita sendiri.
Mereka yang tidak pernah menyelami dirinya sendiri,
Akan hidup bagai teralienasi dari diri mereka sendiri,
Sekalipun mereka hidup ditengah keramaian orang,
Sekalipun hidup ditengah gegap-gempita perkotaan.
Mereka bagaikan seorang pendaki gunung,
Yang mendaki gunung hanya untuk kembali menurun menuju lembah dan tiba kembali di dataran rendah.
Sebanyak apapun seorang pendaki mendaki gunung dan menyelami samudera,
Tidak akan pernah menyelesaikan terlebih mengakhiri derita kehidupan secara permanen.
Suatu usaha yang hanya membuang-buang waktu.
Suatu kesia-siaan.
Suatu pemborosan energi.
Suatu kehampaan, itulah yang selama ini mereka rasakan,
Sehingga mereka selalu mencari-cari keluar dari diri mereka,
Bagai anak ayam mencari menjerit-jerit dan berlari-lari mencari induknya,
Demikianlah banyak diantara umat manusia menjalani hidupnya,
Mondar-mandir tanpa makna,
Sekadar menambah umur,
Sekadar lari dari rasa bosan,
Sekadar mencari sensasi atau harga diri yang semu,
Atau sibuk mengurusi urusan orang lain,
Atau bahkan sibuk berbuat kenakalan yang membuat repot hidup orang lain.
Namun mereka tidak pernah mau menyadari bahwa esensi hidup ada di dalam diri mereka sendiri.
Namun bagaimana mereka dapat diharapkan untuk menyadari hal demikian,
Bila mereka bahkan merasa bosan dengan diri mereka sendiri,
Sehingga mereka selalu berusaha pergi keluar dari diri mereka,
Mencari hingar-bingar,
Mencari perbincangan,
Mencari segala sesuatu untuk melupakan diri mereka sendiri,
Atau bahkan mencari dan membuat keributan.
Mereka bahkan tidak pernah mengenal atau mungkin juga membenci diri mereka sendiri.
Sungguh tidak ada yang lebih sia-sia daripada mencari-cari keluar dari diri kita sendiri.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.