(DROP DOWN MENU)

A Recipe for Adapting. Sebuah Resep untuk Beradaptasi

Evolutionary theory says,
Those who are able to adapt,
Will be able to survive from extinction.
Strong and mighty dinosaurs,
But they were unable to face environmental challenges that turned out to be harder than the dinosaurs.
However, smaller creatures,
Turns out to be able to survive,
Because of their ability to adapt.
So is,
The happiest people in their lives,
It is not people who always fulfill their desires,
Because the desire will never be satisfied.
Happy people,
Are people who are able to adjust their wants and needs to existing conditions,
Without imposing circumstances.
When they have to face a lot of work,
They remain happy by enjoying the work process.
When there is no work they can do,
So they will be happy in their activities to innovate and discover new discoveries.
When there is a lot of food to eat,
They are happy because they don't refuse the food to eat.
When there is no food to eat,
They were happy enough to be able to keep their minds calm without suffering even though their stomachs felt hungry.
When you are receiving a lot of luck,
They will enjoy it without being attached to that condition,
And still realize that everything will not be eternal,
Including the impermanence of luck.
When being hit by a disaster,
No problem,
Keep having a calm soul,
While realizing that everything will pass,
Only a matter of time,
And everyone, too, will experience misfortune in their lives.
In his previous life,
We were born as a king, as a nobleman, as a millionaire, to a high ranking official.
But we were also born as poor beggars, as prisoners, as slaves, and as poor scavengers.
When the weather is hot and so hot,
They will adjust, by having a cool heart.
When conditions are cold and accompanied by heavy rain,
They will also continue to enjoy their lives by providing umbrellas before the rain.
Like an athlete,
When he has passed the productive age as an athlete,
So he does not need to force himself to remain as an athlete when their age and body are not possible.
They can adapt by becoming teachers of new young athletes,
Or become a trader.
Adaptation makes us able to enjoy life,
Without much complaining,
And without feeling too much suffering.
Adaptation makes us not be stubborn,
Take off your ego and pride,
And start learning to accept the situation,
As it is,
Then adjust themselves without demanding or imposing conditions that are beyond our control.
Just enjoy the process,
While continuing to evolve along with the conditions we face.
That's the way to survive.

© HERY SHIETRA Copyright.

Hery Shietra Content Writer
Image by RIANA SHIETRA Copyright


Teori evolusioner menyebutkan,
Mereka yang mampu beradabtasi,
Akan mampu bertahan dari kepunahan.
Dinosaurus kuat dan perkasa,
Namun tidak mampu menghadapi tantangan lingkungan yang ternyata lebih keras daripada para dinosaurus itu.
Namun, makhluk-makhluk yang lebih kecil,
Ternyata mampu bertahan hidup,
Karena kemampuan mereka untuk beradabtasi.
Begitu juga,
Orang-orang yang paling bahagia dalam hidup mereka,
Bukanlah orang-orang yang selalu terpenuhi keinginannya,
Karena keinginan tidak akan pernah terpuaskan.
Orang-orang yang berbahagia,
Adalah orang-orang yang mampu menyesuaikan keinginan dan kebutuhan mereka terhadap kondisi yang ada,
Tanpa memaksakan keadaan.
Ketika mereka harus menghadapi banyak pekerjaan,
Mereka tetap bahagia dengan menikmati proses pekerjaan tersebut.
Ketika tidak ada pekerjaan untuk dapat mereka kerjakan,
Maka mereka akan berbahagia dalam kegiatan mereka melakukan inovasi dan berbagai penemuan baru untuk ditemukan.
Ketika ada banyak makanan untuk dimakan,
Mereka bahagia karena tidak menolak makanan itu untuk disantap.
Ketika tidak ada makanan untuk dimakan,
Mereka sudah cukup berbahagia dengan mampu menjaga pikiran mereka tetap tenang tanpa derita sekalipun perut mereka merasa kelaparan.
Ketika sedang menerima banyak keberuntungan,
Mereka akan menikmatinya tanpa melekat pada kondisi itu,
Dan tetap menyadari bahwa semuanya tidak akan kekal,
Termasuk ketidakkekalan kemujuran itu.
Ketika sedang tertimpa musibah,
Tidak masalah,
Tetap memiliki jiwa yang tenang,
Sambil menyadari bahwa semuanya akan berlalu,
Hanya persoalan waktu,
Dan semua orang pun akan mengalami ketidakmujuran dalam hidup mereka.
Di kehidupan sebelumnya,
Kita pernah terlahir sebagai seorang raja, sebagai seorang bangsawan, sebagai seorang jutawan, hingga sebagai seorang pejabat tinggi.
Namun kita juga pernah terlahir sebagai seorang pengemis miskin, sebagai tahanan, sebagai budak, hingga sebagai seorang pemulung malang.
Ketika kondisi cuaca sedang panas dan demikian terik,
Mereka akan beradabtasi dengan memiliki hati yang sejuk.
Ketika kondisi sedang dingin dan disertai hujan deras,
Mereka juga akan tetap menikmati hidup mereka dengan menyediakan payung sebelum hujan.
Bagaikan seorang atlet,
Ketika dirinya telah melewati usia produktif sebagai atlet,
Maka dirinya tidak perlu memaksakan diri untuk tetap sebagai atlet ketika usia dan tubuh mereka sudah tidak memungkinkan.
Mereka dapat beradabtasi dengan menjadi guru dari para atlet muda baru,
Atau menjadi seorang pedagang.
Beradabtasi membuat kita mampu untuk menikmati hidup,
Tanpa banyak mengeluh,
Serta tanpa merasakan derita yang terlampau besar.
Beradabtasi membuat kita tidak bersikap keras kepala,
Melepas ego dan kesombongan diri,
Dan mulai belajar untuk mau menerima keadaan,
Apa adanya,
Untuk kemudian menyesuaikan diri tanpa banyak menuntut ataupun memaksakan keadaan yang berada diluar kendali kita.
Nikmati saja prosesnya,
Sambil terus berevolusi bersama dengan kondisi yang kita hadapi.
Itulah cara untuk bertahan hidup.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.